KumpulanPuisi Untuk Orang Tua ~ 500+ Contoh Puisi Bergambar. Puisi untuk orang tua berkaitan dengan : Daftar Isi : Judul Puisi: Sampai Disini. Terlanjur Basah. Suara Hati Rindukan Ayah. Ibunda. Ibu. menghadangjiwa jiwa ingkar, untukmu orang tua kami, untukmu guru-guru kami, beri aku sedikit waktu, untuk menyemai damai, di taman surga, pesantren tercinta ini, sebagai bukti bhakti, kami mengharapkan terbuka, pintu Ridha yang menghantarkan janji suci ini, menuai Ridha Rabbbnya. Secarateori do'a anak sholeh bermanfaat [ bisa diharapkan meringanka n siksa ] bagi kedua orang tuanya, selama kedua orang tuanya tidak melakukan dosa syirik selama hidupnya. Namun realitasny a wallohu a'lam. Sehingga tetaplah mendo'akan kedua orang tua kita, jika kedua nya meninggal dalam keadaan muslim, betapapun kita melihatnya banyak melakukan dosa dan maksiyat selain syirik. Fast Money. JANJI SUCI By _Ahmozy Kebumen_ Ibu, Ayah..., Bu Nyai, Pak Kiai..., bukalah pintu yang kami ketuk, namun kami mohon, tidak harus dengan air matamu..., derap langkah ltu, tegap menatap, kian menggebu, menjerit susuri relung kalbu, menjelma pantang mundur, inilah gelombang ketegaran, yang harus menerjang, karang karang keangkuhan, menjinakan rasa-rasa malas memilukan, menderu tak terbatas waktu, inilah janji suci anakmu, santrimu..., yang mengharapkan pintu ridhamu terbuka, Ini tekad bulat bu, pak, bunyai, pakkiai..., Semakin hari kian mengkristals, membeku kuat, bak beton jalanan yang tak pernah mengeluh, tepikan sesal, melaju tak kenal henti, menggilas tegas duri duri tirani, yang membelukar di jantung hati manusiawi, yang wajar menghantui, pekik aku pasti bisa itu, kian menggema di dada, menjelma bara juang, membakar padang, ilalang jiwa jiwa pecundang, lautan pun diarungi, setinggi langit pun didaki, sepahit apapun, ini tetap janji suci, panji-panji janji itu, kokoh berdiri dan abadi, di bukit bukit pengabdian diri, tegar berkibar menebar ikrar, tak pernah gentar, menghadang jiwa jiwa ingkar, untukmu orang tua kami, untukmu guru-guru kami, beri aku sedikit waktu, untuk menyemai damai, di taman surga, pesantren tercinta ini, sebagai bukti bhakti, kami mengharapkan terbuka, pintu Ridha yang menghantarkan janji suci ini, menuai Ridha Rabbbnya. Ilustrasi puisi hari santri nasional. Foto PexelsPuisi Hari Santri NasionalIlustrasi puisi hari santri nasional. Foto UnsplashSantri harapan bangsaPenerus para ulamaPembela agamaPemersatu umat di nusantaraHati yang begitu suciDi dalam terdapat jiwa Qur'aniUntuk selalu mengimaniKepada Ilahi RobbiKeinginan untuk berusahaSetia semangat yang luar biasaDemi menjadi santri yang bergunaUntuk menegakkan bangsa dan NegaraDitengah malam yang begitu sunyiKau terbangun sendiriUntuk melakukan sembahyang kepada Allahu RabbiAgar mendapat ridho kelat di akhir nantiPengorbanan yang kau berikanDemi kehidupan di masa depanRela menahan sebuah kerinduanYang ingin selalu berada di kampung halamanKau tak pernah lelahDalam bermurojaahAgar hidup menjadi sejarahKepada jalan yang cerahPerjuanganmu begitu beratTetapi kau lalui dengan semangat dan kuatAgar menjadi santri yang bermanfaatWahai para santri!Marilah kita berkaryaDalam hal yang luar biasaUntuk membangun IndonesiaAgar menjadi sejahteraSantri bagaikan mentariDengan keimanan di dalam hatiYang akan menyinari negeri ini Terpancar dalam sanubari Dan kesungguhan dalam mempertahankan NKRIWahai para santri!Dengan rasa semangat yang kita bangkit bersama Meskipun jauh dari orang tua Tapi buktikan kita bisa mencapai cita-cita Dan menjadi pribadi insan yang muliaWahai santriKau laksana cahayaSeperti di dalam lentera Yang akan menyinari seluruh IndonesiaBahkan sampai ke penjuru duniaPingitmu manis merah jambu terunyu khusus tuan rumah Tak dusta juga tak bayangan ...Apakah nyata???Mula pucuk nan manggil lucu Tumbuh besar bunga mawar merahYa semua memang nyata Harum semerbak tiada dua Tangkai kuat pula teguhPupuk subur nan makmurDuri penguat diri dari bisikan hati yang kisah...Perumpamaan...Sajak sendu…Kata pilu…Dari kami seorang takkan pudarBahagiaIni dan ituDisini juga disana Serat kata sapa menyapaRuang hati menghampiri hari-hariSenyum tawanya menampar rasa cintaMenggelora asmara pada aturanAkrabnya waktu pada jiwa-jiwa peradabla rusuk semesta harapan kehidupanRumahnya saja berlebur emasIsinya Pun berlapis perakSepahinya beralas kacaHingga terpapar karpet merah alas jalan...Anggunnya sang tuan melangkahTertata cantik rapi alur ceritaAlur cerita tentang kamiTentang hidup kami ini ...Di pelupuk mata yang berat menahan kantukKau korbankan pikiranTenaga ...Agar bisa menerbitkan suatu karyaKelakkan dipuji pintarDipuji hebatSukses dalam segala halJiwa ini ...Kau beri ketenangan melalui lisanmuKau beri keindahan melalui karyamuKau beri kehebatan melalui keringatmuTanpa meminta imbalanWalau hanya sepintas do' pekarya tanpa meminta gelar pencipta."Diksi-diksi ini memang inginkuBoleh dinikmati dan silakan dibenciTapi, jangan acak-acak nurani karyaku"CoretsyavKetika goresan tinta memenuhi kertas putihDengan segenap tekad yang menjalar bersihSemangat menuntut ilmu diraih dengan gigihWalau keringat bercucuran tak kenal letihBagaikan bulan yang menyinari bumiMenyalurkan kehangatan di malam yang sunyiSebuah insan dengan akhlak budi pekertiMengerahkan jiwa raga untuk kesatuan NKRISuatu insan yang memiliki makna sejatiDengan Iman, Islam, dan Ihsan yang terpatri dalam hatiSebuah nama yang terukir dalam sanubariDialah SANTRI, masa depan kebanggaan negeriIlustrasi puisi hari santri nasional. Foto UnsplashAdzan subuh telah dikumandangkanLantunan ayat suci Al-Qur'an yang begitu menyenangkanPertanda sang fajar menggantikan sinar rembulanMenyejukkan hati, menjernihkan pikiranKulangkahkan kaki tanpa keraguanDengan semangat jiwa yang menggelegarHati ini kumantapkan pada jalan kebenaranDengan penuh keikhlasan tiada paksaanKugerakkan anganku untuk menjadi kenyataanMenimba ilmu guna meraih tahta di masa depanMeraih kesuksesan dengan penuh keyakinanTanpa ingkar atas segala nikmat yang Tuhan berikanAku bangga menjadi seorang santriAku bahagia dalam mencari ilmu dan mengajiJauh dari orang tua dan keluarga tak menjadikanku sepiItu pun untuk masa depanku nantiJadi santri tidaklah sulit untuk masa kiniDi mana santri harus beraktivitas setiap hariDalam mencari ilmu yang pastiDan berijtihad di dalamnya dengan setulus hatiAku bangga menjadi santriKarna santri harapan negeriMenuntut ilmu kepada ridha sang IlahiDan punya wawasan yang tinggiIkhlasku menjadi santriMengabdi pada agama dan negeriMemantapkan hatiDi jalan sang IlahiKetika zaman semakin gilaPeraturan sudah dianggap tiadaSantri akan tetap setiaMeluruskan setiap pertentangan yang adaIkhlasku mengabdi pada negeriMeski rintangan tak mau menepiHanya Allah lah sangat penyemangat hati Kisah Web - Santri adalah pemegang tongkat masa depan. Ditangan mereka masa depan umat dan bangsa akan dipegang. Puisi tentang santri masa depan ini akan memberikan gambaran terkait peranan santri terhadap masa santri yang sedang mondok adalah para remaja dan pemuda yang kini sedang menimba ilmu. Mereka memperdalam ilmu islam sebagai pegangan untuk masa depan. Harapanya adalah akhlak mulia dan juga pemahaman cara beribadah. Sehingga mereka tidak gagap menjalani kehidupan saat dewasa dan tua ini adalah beberapa puisi yang menggambarkan tanggjungjawab santri untuk masa depan; 1 Happy nyantriSaat banyak pasang mata menatap senja, aku terkurung disiniTerpenjara dalam samudera ilmuTak ada layar kaca drama, yang ada hanya para ulamaTak ada waktu senda gurau, yang ada hanya berguruBangunan pondok jadi saksikuAtas basuhan llmu yang mebuat aku mengigil saban subuhTak apa, aku sedang diajarkan menata kehidupan masa depanAku yakin bahwa semesta tak kan bercandaNiat baik pasti berujung dengan kebiakanHappy nyantri2 Berjuanglah Manfaatkan kejayaan iniMasa dimana darah akan mengalir kencangMasa dimana daya serap amat kuatBerjuanglah merengkuh masa depanManfaatkan masa mudamu, sebab kelak banyak yang bertumpu padamuWahai santri berjuanglahPerjuangan akan berbuah komitmenSebab hasil tak khianayi proses3 Santri BisaDulu santri mengukir sejarahMenulis tinta kejayaan islamMerajut kemerdekaanMereka tercatat sebagai para pejuang dan pahlawanKini, apakah bisa santri menjadi penerusMengisi kemerdekaan dengan baik Membela negara dan membela kebenaran ? Bisakah membuat wangi ????Jawabanya bisa Santri pasti bisa mengubah duniaSebab santri sudah diajari akhlak, norma, adab dan segala halSantri lebih berisiSantri bisaWahai santri, awali lah dengan bismillahAkhiri dengan ketuntasan4 Punya Masa DepanPunya siapakah masa depan ?Ialah milik mereka yang punya impianIalah milik mereka yang saat ini sedang belajarMilik mereka yang sedang mondokMilik para santri-santriMilik para pemuda yang suka ngajiYa, kenapa hanya milik mereka mereka ?Sebenarnya semua memang punya masa depanTapi tak semua masa depan itu cerahKecerahan didapat dari kerja kerasDari memperbanyak pelajaran, bukan hanya rebahan5 Jadi Santri PemberaniKeberanian akan memisahkan orang-orangYang berani akan maju atau setidaknya lepasYang takut akan tenggelam dan kandasLihatlah hewan penakut, ia akan jadi diternak sajaLihatlah hewan pemburu, ia bebas memilih mangsaTakut hanyalah belengguSifat berani akan membawa majuWahai para santri, ilmu dan adabmu tak kan lengkap tanpa keberanianKelak akan banyak tatanganDoa tanpa usaha adalah bodongUsaha tanpa doa itu sombongSantri tanpa keberanian mana bisa jadi daiSantri tanpa berani mana bisa bangun dari mimpiJemput ilmu, asah mentalJadilah santri gigih, kuat dan pemberaniSebab masa depan amat banyak tantangan diriGenerari saat ini tentu adalah mereka yang serba cepat, santri milenials akan dihadapkan dengan teknologi super cepat. Oleh sebab itu, para santri tak boleh ketinggalan jaman. Harus menguasai teknologi agar mudah beradaptasi menjemput masa harus mengikuti jaman, menyerap dan beradaptasi. Hal ini agar keberadaan nya tidak terseingkir. Santri kudu bisa berpengaruh di era modernisasi ini. Jangan hanya menjadi penonton saja. Sobat, itulah kumpulan tentang santri masa depan. Semoga bisa menjadi motovasi, inspirasi dan juga referensi. Santri berdaya, umat digdaya. Santri hebat negara akan maju. Salam santri, mari ngaji.

puisi santri untuk orang tua